Jumat, 13 Januari 2012

Apa itu Teori Akuntansi Positif

Tujuan teori akuntansi positif ada dua hal :

      1)      To explain
      Menyediakan alasan dari praktik yang dapat diteliti. Cth : teori akt positif harus dapat menjelaskan    kenapa perusahaan menggunakan LIFO dari pada FIFO.

      2)      To Predict
     Dapat digunakan untuk memprediksi fenomena akuntansi yang belum terobservasi. Memprediksi bukan harus mendatang, krn kejadian masa lalu yang blm ada bukti empiris yang sistematis juga harus dibuktikan dengan data historis.


Kenapa teori akuntansi positif penting..?

Wattz
       Dalam perusahaan manajer harus menentukan prosedur akuntansi manakah yang digunakan dalam menyusun laporan akuntansi eksternal. Contoh : manajer harus memilih metode depresiasi garis lurus atau double declining. Dalam memilih manajer harus mempertimbangkan berbagai hal manakah yang dapat mensupport perusahaan dan mana yang tidak mensupport perusahaan. Peran teori akt positif disini yaitu teori ini dapat memberikan gambaran akibat / dampak apabila manajer memilih salah satu metode tersebut. Sebagai cth : teori akt mengatakan bahwa harga saham akan meningkat signifikan pada perusahaan kecil yang mengalami kenaikan laba >25% dari tahun sebelumnya. Apabila manajer mengetahui prediksi perilaku investor dalam membeli saham akan seperti itu, maka manajer akan cenderung memilih prosedur akuntansi yang menaikan laba saat ini sampai >25% dari laba taun lalu. Itulah mengapa penting bagi manajer mempelajari teori akuntansi positif.

          Tersedianya berbagai prosedur akuntansi dapat digunakan manajer perusahaan untuk tujuan yang baik / buruk. Dikatakan buruk ketika manajer memilih prosedur akuntansi yang dapat menghasilkan laporan akuntansi yang bias. Laporan akuntansi dikatakan bias ketika perubahan prosedur menyebabkan perubahan nominal suatu akun secara material. Sehingga berdampak pengguna informasi akuntansi “terkecoh” dengan angka yang disajikan. Oleh karena itu penting bagi pihak financial statment user mempelajari teori akt positif agar memahami dan dapat memprediksi perilaku manajer dalam menyusun laporan keuangan. Sehingga pihak eksternal dapat mengurangi kemungkinan terjadinya salah interprestasi pada laporan keuangan suatu perusahaan karena pihak eksternal ga paham tentang teori akt positif.


Evolusi teori akuntansi :

      ·       Akhir abad 19 dan awal abad 20. Konsentrasi utama akuntansi yaitu menjelaskan pengamatan     terhadap praktek akuntansi dan menjalankan aturan metode pengajaran akuntansi. Mencoba menstrukturkan akuntansi agar dapat diajarkan praktik akuntansi secara umum.

Zimmerman
     ·       Setelah US Security acts (1933 dan 1934) akuntansi menjadi berfokus pada normatif dimana fokus menjadi bagaimana seharusnya perusahaan melaporkan. Nb: US security acts adalah dimana adanya perubahan pada pasar saham, yang tadinya saham, obligasi,dll hanya diperdagangkan pada pasar perdana, per 1933 pasar saham di US dibuka pasar kedua. Dimana antara perusahaan dengan pembeli saham tidak perlu bertemu secara langsung. Atau yang sekarang dikenal dengan NYSE, ASE, dll.

     ·       Tahun 1950-an ada perkembangan teori keuangan pada bidang ekonomi yang mendasari perkembangan teori efficient market hypothesis. Hasil penelitian ini bertentangan dengan akuntansi normatif. Kemudian peneliti mempelajari metoda penelitian baru dalam keuangan dan memperkenalkan kontradiksi ini kepada para praktisi.

      ·       Tahun 1970, merupakan awal studi empiris berbasis ekonomi. Pada tahun ini banyak paper yang tidak menyediakan penjelasan untuk praktek akuntansi. Hal ini terjadi karena teknik akuntansi tidak relevan dng penilaian perusahaan pada saat itu.


Rancangan positif dan normatif :

Teori akt normatif berusaha menyarankan bagaimana seharusnya isi dari laporan keuangan. Sedangkan teori akt positif menyediakan alasan mengapa individu memilih sebuah metode akuntansi. Teori akt positif tidak menganggap rancangan teori normatif tidak penting.


Garis Besar dari Metodologi :

Pengembangan teori, teori dikatakan sukses, dan competing theory
Sebuah teori terdiri dari dua bagian yaitu asumsi (didalamnya ada definisi dan logika yang menghubungkan) dan ada hipotesis. Pengembangan suatu teori dimulai dari pengamatan terhadap fenomena yang ada, mengidentifikasi fenomena sehingga akan lahir asumsi dan hipotesis yang dilanjutkan pengujian empiris. Hasil pengujian empiris akan terus dilakukan terhadap teori tersebut. Bila hasil pengujian empiris teori tersebut memiliki asumsi yg kecil dan nilai eror terhadap prediksi kecil maka teori tersebut dikatakan sukses, karena dapat menggambarkan dunia yang sebenarnya. Bila nilai eror besar dan asumsi terlalu banyak, maka akan lahir competing theory yang melawan teori sebelumnya bahwa teori sebelumnya blm dapat mengeneralisir seluruh kondisi yg ada.


Evidence

Peneliti mencari sampel penelitian biasanya mencari sampel yang luas, dengan alasan sampel tersebut dapat menolak Ho, mengapa luas? Karena biasanya Ho berbunyi tidak ada perbedaan, sedangkan Ha berbunyi ada perbedaan. Nalarnya klo pengen mencari perbedaan carilah sampel yang luas, jadinya hasil penelitian akan berbunyi ada perbedaan (atau menolak Ho).


Source : Wattz & Zimmerman, Positif Accounting theory