Kamis, 08 Desember 2011

Ungkapan ga logis berserakan disekitar kita...

Potongan kalimat yang termasuk appeal to pity :


"Tapi saya perlu menyatakan bahwa itu adalah cerita fiksi yang diulang dan kadang ditambah-tambah. Karena itu cerita fiksi yang diulang-ulang maka tidak ada urgensi untuk saya respons," kata Anas. (source http://nasional.vivanews.com/news/read/270684-anas--saya-tak-pernah-minat-urusi-proyek?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook)

Anas membantah semua pernyataan mantan koleganya itu. "Terus terang saya tidak terlalu berminat menanggapi hal-hal yang tidak perlu. Bahwa itu adalah cerita fiksi yang berulang-ulang kadang-kadang ditambah-tambah," kata Anas  di DPP Demokrat

(Source http://nasional.vivanews.com/news/read/270619-ibas--tak-ada-bukti-nyanyian-nazar-benar?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook)


appel to pity / love bisa dikatakan sebagai himbauan yang tidak nalar / argumen yang tidak logis.
Mengapa ada kata "love" dalam istilah itu? karena biasanya ungkapan ini muncul pada orang yang sedang jatuh cinta (love), terkadang mereka mengungkapkan sesuatu yang tidak logis / tidak nalar.


Hal ini ternyata terjadi pada orang yang tidak sedang jatuh cinta pada orang saja, terbukti dari ungkapan "Terus terang saya tidak terlalu berminat menanggapi hal-hal yang tidak perlu. Bahwa itu adalah cerita fiksi yang berulang-ulang kadang-kadang ditambah-tambah"

Hal yang tidak logis :
Mengapa bilang tidak berminat menanggapi hal yang tidak perlu? Apakah tuduhan om nazar itu hal yang tidak perlu ditanggapi? sedangkan dibelakang hal itu sangat banyak orang yang bertanya - tanya mengenai kebenaran dibalik ungkapan om nazar. 


Kalau memang ungkapan om nazar tidak benar, hakikatnya om anas menanggapi dan membantah dengan bukti yang logis. (mengapa hakikatnya? karena hakikat pria adalah superior yang sangat tidak suka dijatuhkan oleh orang dan tidak suka disalahkan bila itu bukan kesalahannya..) 


Berdasarkan teori tersebut ko saya jadi bertanya2, kenapa om anas ga bales ungkapan om nazar yang membawa nama om anas? kalo perlu publish-lah bahwa tuduhan om nazar thd om anas itu tidak benara adanya? bila perlu lagi, om anas tantanglah om nazar untuk berdebat mengenai "ketidakbenaran" atas apa yang diungkapkan om nazar *atau om anas bilang tidak perlu menanggapi karena hal itu memang benar adanya, dan sudah kehabisan ide untuk mengelak, jd mending bilang "itu cerita fiktif yang ga perlu ditanggapi"

ditambah lagi om anas bilang "
Karena itu cerita fiksi yang diulang-ulang maka tidak ada urgensi untuk saya respons"
Loh ko ga ada urgensinya? apa jangan2 om anas jarang nonton berita? kan banyak masyarakat bertanya2 mana sebenarnya yang benar? ko berani bilang tidak ada urgensi untuk direspon?

Tidak ada komentar: